Ketika Legeslatif Mudik
Seorang anggota dewan (nama dan asalnya dirahasikan), hendak mudik lebaran.
Bagi anggota legeslatif itu, untuk mudik
tak perlu bersusah payah. Tak perlu berdesakan antri tiket kereta api atau pesawat.
Sebab tiketnya sudah diuruskan oleh relasinya seorang rekanan (kontraktor).
Dengan tiket ditangan, anggota dewan itu menuju pesawat yang hendak
membawanya ke kota kampung halamannya. Sesampainya di pesawat, matanya menyapu
ke kanan dan kekiri. Mencari nomor kursi yang sesuai dengan tiketnya. Ia tampak
sedikit gelisah dan kebingungan.
”Ada yang bisa saya bantu?,” tanya seorang pramugari dengan ramah.
”Dimana tempat duduk saya?,” ujar anggota dewan itu.
”Maaf, bapak ini eksekutif,” kata pramugari setelah mengamati tiket milik
anggota dewan itu.
”Bukan. Saya bukan eksekutif, saya ini legeslatif,” tangkisnya dengan nada
agak meninggi.
”Maksudnya, tiket bapak ini untuk kelas eksekutif. Ini kelas bisnis,” ujar
pramugari menjelaskan.
”Sudah ndak apa-apa. Di sini saja, sekarang
legeslatif kan harus bisa berbisnis,”jawab anggota dewan itu sekenanya.
Santri Rock n Roll
Untuk menyambut lebaran Tono, berburu baju baru. Rencananya, baju baru itu
akan dipakai saat bersilaturrahmi. Agar sesuai dengan suasana lebaran, Tono
berniat membeli baju koko. Keliling dari pasar hingga mall. Namun motifnya tak
ada yang cocok dengan seleranya.
”Ini motif yang baru, lagi ngetren,” ujar pegawai toko sembari menunjukan
baju koko yang dipakai Uje (utadz jeffri).
”Warna hitam yang motifnya warna putih ada ndak,” tanya Tono.
”Ini yang warna hitam dengan motif
warna putih,” kata pegawai itu sembari meninjukan baju yang diinginkan Tono.
”Sayang, motifnya tidak sesuai yang saya
inginkan,” ujar Tono.
”Anda itu cara motif yang kayak apa,” kata pegawai toko dengan nada agak sengol.
Saya lagi
nyari baju koko warna hitam yang ada gambar tengkoraknya.
Karena saya Santri Rock n Roll Masbro!! :jawab Tono sembari beranjak dari toko itu.
Karena saya Santri Rock n Roll Masbro!! :jawab Tono sembari beranjak dari toko itu.
Hubungan Agama dengan THR
Pada saat keluar
dari ruang wawancara kerja, Tono dipanggil kembali oleh pihak HRD.
HRD: Pak Tono, Anda belum mengisi kolom agama di biodata.
Tono: Apa hubungannya dengan kerjaan?
HRD: Itu penting untuk menghitung THR.
Kalau tidak ada agama di database tidak akan ada THR, apalagi kalau tercatat atheis.
Tono:???
HRD: Pak Tono, Anda belum mengisi kolom agama di biodata.
Tono: Apa hubungannya dengan kerjaan?
HRD: Itu penting untuk menghitung THR.
Kalau tidak ada agama di database tidak akan ada THR, apalagi kalau tercatat atheis.
Tono:???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar